Oleh : Rifki Jalaludin*
Remaja di zaman serba modern ini banyak di pengaruhi oleh
arus Globalisasi dan Westernisasi yang semakin hari semakin banyak meracuni
pola pikir, kebiasaan, fashion, gaya hidup dan lain sebagainya. Bahkan lebih parahnya lagi para remaja di zaman
sekarang ini sudah mulai melupakan ajaran agamanya, dan alhasil remaja pada
zaman sekarang lebih memikirkan duniawi dibandingkan akhirat.
Pada dasarnya masa remaja adalah masa yang sangat
bergejolak dan labil yang sangat dengan mudah dipengaruhi pikirannya selalu
ingin mencoba hal-hal baru, selalu ingin menang sendiri dan sering kali akan
melakukan apapun untuk memenuhi keinginannya tersebut.
Melihat pada realita tersebut pada zaman sekarang ini
banyak sekali remaja setingkat perguruan tinggi, SMA, dan SMP dengan gejolak
kawula mudanya melakukan tindakan-tindakan negatif dan acapkali berujung anarkis, seperti halnya
tawuran dan demo anarkis yang seringkali selain merusak fasilitas juga
menimbulkan korban jiwa yang bahkan ini sudah bukan lagi di kategorikan sebagai
kenakalan remaja tapi hal itu sudah termasuk tindakan Kriminal.
Selain tindakan yang berupa kekerasan, remaja sering kali
melakukan kegiatan yang tidak berguna
seperti nongkrong-nongkrong di pinggir jembatan yang tidak jelas dan
seringkali itu sangat mengganggu pengguna jalan dan mengganggu warga sekitar,
dan biasanya dalm kegiatan tersebut seringkali remaja tersebut melakukan judi
dan meminum-minuman keras dan bahkan menggunakan narkoba dan yang sejenisnya,
serta melakukan tindakan asusila seperti sex bebasdan pergaulan bebas.
Dekadensi moral yang terjadi di kalangan remaja saat ini
terjadi dikarenakan oleh deras nya arus Globalisasi dan Westernisasi. Belum
lagi mudahnya informasi yang bisa di dapat akibat berkembangnya kemajuan
tekhnologi, dan remaja menyalahgunakan kemajuan dan perkembangan tekhnologi
untuk melakukan hal-hal negatif seperti mengakses situs-situs porno, melakukan
judi online, dan melakukan transaksi illegal di dunia maya, bermain game hingga
membuat mereka kecanduan yang bahkan seringkali membuat para remaja tersebut
melupakan sholat dan bisa membuat merka untuk membolos sekolah, belum lagi
banyaknya situs jejaring sosial seperti Facebook, Twiter, Blackberry Messenger
dan sebagainya yang mereka salah gunakan bisa menjadikan media tersebut sebagai
ajang menciptakan permusuhan dengan melakukan hinaan, ejekan, hujatan melalui
media jejaring sosial tersebut.
Fenomena remaja yang terjadi sekarang ini sebenarnya
masih bisa kita rubah dengan membuat para remaja tersebut untuk mengikuti
kegiatan positif seperti ekskul di sekolah, dan mengikuti kegiatan lain di luar
sekolah untuk mengembangkan dan mengontrol remaja seperti salah satunya adalah
dengan mengikuti kegiatan Ikatan Remaja Masjid (IRMA).
Karena kegiatan yang dilakukan oleh IRMA itu banyak
sekali mengandung hal-hal positif yang bisa mengontrol para remaja dan
mengembangkan diri, tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan tentang agama
saja tetapi di dalam IRMA para remaja bisa belajar tentang yang namanya ilmu
organisasi menggunakan cara islami. Para remaja
juga belajar bagaimana tentang tata cara membuat dan mengelola sebuah
event, seperti menjadi panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), seperi
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan peringatan Isra Mir’aj, dan mengelola
event lainnya selain PHBI seperti, sunatan massal, lomba MTQ, santunan fakir
miskin janda dan anak yatim, dan lain sebagainya.
Selain membuat dan mengelola event IRMA pun memiliki
kegiatan utama dan rutin yaitu mengaji.
Dengan sering mengaji para remaja pun akan takut apabila ingin melakukan
tindakan negatif dan maksiat karena akan ingat dan takut pada Allah SWT. Kegiatan lainnya dalam IRMA adalah kegiatan
yang berbau seni islami seperti Marawis, Rebana, Hadroh, Nasyid, kaligrafi, dan
sebagainya kegiatan ini pun sangat membantu para remaja untuk mengapresiasikan
bakatnya dibidang kesenian dan terhindar dari perbuatan seperti nongkrong yang
tidak jelas. Selain seni pun IRMA pada masa kini sudah sangat modern dan
menggunakan kemajuan tekhnologi sebagai alat untuk berdakwah serta mempelajari
ilmu islami dan mempererat ukhuwah antara IRMA yang satu dengan yang lainnya.
Dilihat dari berbagai aspek akan sangat berbeda sekali
antara remaja yang mengikuti kegiatan
IRMA dengan remaja yang tidak mengikuti IRMA ataupun organisasi lainnya. Maka
peran IRMA sebagai salah satu media pembinaan para remaja masa sekarang ini
akanlah sangat berguna sebagai salah satu media pengontrol para remaja yang
telah mengalami dekadensi moral akibat arus Globalisasi dan Westernisasi dan
peran IRMA pun sangat lah berguna sebagai pembentuk ahklak-akhlak remaja yang
saat ini sudah melupakan perintah-perintah agama. Tinggalah bagaimana peran
orang tua dan guru untuk mengajari dan mengawasi serta membimbing para
anak-anaknya yang masih remaja. Serta dapat membuat mereka dapat mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi
positif selain disekolah, yang kedepannya akan menciptakan generasi islami yang
berakhlak mulia dan terkontrol dari hal-kal negatif baik dimasa kini maupun di
masa yang akan datang tanpa terpengaruh oleh derasnya arus Globalisasi dan
Westernisasi. Insya Allah.
*Mahasiswa Fakultas
Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Divisi Keilmuan dan Informatika Ikatan
Remaja Masjid AL-Muttaqin Cilendek Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar