Kamis, 06 Februari 2014

Perbedaan dan Persamaan Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur



PERBEDAANNYA: 

1) Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa (service business) merupakan perusahaan yang tidak menghasilkan barang atau produk, tetapi menghasilkan output berupa jasa

    a. Tidak menjual barang atau produk tetapi menjual dalam bentuk jasa.
    b. Tujuannya memperoleh laba keuntungan yang ditetapkan.
    c. Tidak memiliki persediaan barang.
    d. Tidak menentukkan harga pokok barang.
    e. Tidak memerlukan pembuatan laporan harga pokok produksi.

2) Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang (merchandising business) menjual produk kepada konsumen. Akan tetapi, perusahaan ini tidak menghasilkan barangnya sendiri, namun membelinya dari perusahaan lain (misalnya, dari perusahaan pabrikan).
 
    a. Menjual barang yang diperoleh dari pemasok.
    b. Tujuannya menjual kembali barang tanpa mengubah bentuk.
    c. Memliki persediaan barang jadi.
    d. Dalam menetukkan harga pokok barang relative mudah.
    e. Tidak menggunakan laporan harga pokok produksi.

3) Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur sering disebut juga pabrikan. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang mengubah bahan dasar menjadi output berupa produk.
    a. Menjual barang yang diperoleh dengan cara mengolah bahan baku terlebih dahulu.
    b. Tujuannya menghasilkan barang jadi yang bernilai jual.
    c. Memiliki persediaan bahan olahan atau bahan baku.
    d. Dalam menentukkan harga pokok harus melalui beberapa tahapan.
    e. Membuat laporan harga pokok produksi.

PERSAMAANNYA:
a. Merupakan unit usaha yang melakukan aktifitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Tujuan utamanya mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya dari aktifitas ekonomi tersebut.

CONTOHNYA: 

Contoh perusahaan jasa :

1. Hotel Regent, menghasilkan produk penginapan
2. Disney, tempat hiburan
3. Telkom, produknya berupa telekomunikasi

Contoh perusahaan dagang:
  1. Giant, menjual berbagai kebutuhan sehari-hari
  2. Mizan, menjual buku
  3. Toys “R” Us, menjual mainan
Contoh perusahaan manufaktur:

1. Nike, menghasilkan sepatu olahraga
2. Sampoerna, memproduksi rokok
3. General Motors, memproduksi mobil, truk, van.

Kamis, 25 Juli 2013

Pengertian Korespondensi dan Surat

MATERI 1: dasar surat-menyurat

1. Arti dan Fungsi Surat
Surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak lain. Informasi dalam surat dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya. Agar komunikasi melalui surat dinilai efektif, maka isi atau maksud surat harus terang dan jelas, serta tidak menimbulkan salah arti pada pihak penerima.
2. Tujuan Menulis Surat
Tujuan menulis surat secara garis besar diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Menyampaikan informasi kepada pembaca surat;
b. Mendapatkan tanggapan dari pembaca surat tentang isi surat;
c. Ingin mendapatkan tanggapan dan menyampaikan informasi kepada pembaca surat.
3. Korespondensi dan Koresponden
Korespondensi
Korespondensi searti dengan surat-menyurat. Korespondensi adalah suatu kegiatan atau hubungan yang dilakukan secara terus-menerus antara dua pihak yang dilakukan dengan saling berkiriman surat. Korespondensi dalam suatu kantor, instansi, atau organisasi dibagi menjadi dua, yakni:
1. Korespondensi Eksteren, yaitu hubungan surat-menyurat yang dilakukan oleh kantor atau bagian-bagiannya dengan pihak luar.
2. Korespondensi Interen, yaitu hubungan surat-menyurat yang dilakukan oleh orang-orang dalam suatu kantor, termasuk hubungan antara kantor pusat dengan kantor cabang.
Koresponden Koresponden adalah orang yang berhak atau mempunyai wewenang menandatangani surat, baik atas nama perorangan maupun kantor atau organisasi.
4. Fungsi Surat
Fungsi surat dalam suatu organisasi antara lain:
a. Surat sebagai media komunikasi.
b. Surat sebagai barometer.
c. Surat sebagai duta penulis.
d. Surat sebagai bukti tertulis.
e. Surat sebagai salah satu otak kegiatan suatu kantor
5. A. Kelebihan Surat:
- Murah
- Daya jangkau lebih luas
- Bersifat formal dan efektif
- Bisa dijadikan bukti hitam di atas putih
B. Kelemahan Penyusunan Surat pada umumnya: - Susunan surat ruwet - Kalimat tidak lengkap atau berbelit-belit - Penggunaan tanda baca yang tidak pada tempatnya - Penulisan kalimat tidak sesusai EYD - Pemakaian istilah asing yang tidak perlu atau tidak tepat - Menciptakan istilah sendiri yang tidak lazim/tidak sesuai Pedoman Umum Pembentukan Istilah dalam bahasa Indonesia - Tata bahasa tidak teratur - Pengungkapan gagasan tidak logis - Kurang sopan atau terlalu banyak memuji dan basa-basi
- Ketikan banyak yang salah
- Penggunaan model yang tidak menentu
6. Syarat-syarat surat yang baik
Secara garis besar suatu surat dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria berikut ini:
a. Surat disusun dengan teknik penyusunan yang benar, yaitu:
- Penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk surat) tepat sesuai dengan aturan atau pedoman yang telah ditentukan.
- Pengetikan surat benar, jelas, bersih, dan rapi, dengan format yang menarik.
- Pemakaian kertas sesuai dengan ukuran umum.
b. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Hal ini dimaksudkan agar penerima dapat memahami isi surat dengan cepat, tepat, tidak ragu-ragu dan pengirim pun memperoleh jawaban secara cepat sesuai yang dikehendaki.
c. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa Indonesia yang benar atau baku, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik mengenai pemilihan kata, ejaan, bentuk kata, maupun kalimatnya. Selain itu, bahasa surat haruslah efektif. Bahasa surat juga harus wajar, logis, hemat kata, cermat dalam pemilihan kata, sopan, dan menarik. Nada surat harus hormat, sopan dan simpatik. Sedapat mungkin hindari pemakaian bahasa asing yang padanannya sudah ada dalam bahasa Indonesia.
Untuk menyusun surat yang baik, penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
1. Menetapkann lebih dahulu maksud surat, yaitu pokok pembicaraan yang ingin disampaikan kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan atau hal lain.
2. Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.
3. Merumuskan pokok pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur dengan menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah ditangkap pembaca.
4. Menghindarkan sejauh mungkin penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih-lebih yang tidak biasa atau singkatan bentuk sendiri.
5. Memperhatikan dan menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
6. Mengikuti pedoman penulisan ejaan dan tanda baca sebagaimana digariskan oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia.
Dalam praktik di lapangan, masih banyak surat resmi yang penyusunannya tidak cermat, tidak memenuhi syarat-syarat surat yang baik. Oleh karena itu, pahamilah aturan-aturan tentang surat yang baik serta milikilah kepandaian atau keterampilan dalam menyusun surat

Minggu, 14 April 2013

Peran Ikatan Remaja Masjid Sebagai Media Pengontrol Moral Remaja



https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/303960_1850827245225_1121982834_n.jpgOleh : Rifki Jalaludin*


            Remaja di zaman serba modern ini banyak di pengaruhi oleh arus Globalisasi dan Westernisasi yang semakin hari semakin banyak meracuni pola pikir, kebiasaan, fashion, gaya hidup dan lain sebagainya. Bahkan  lebih parahnya lagi para remaja di zaman sekarang ini sudah mulai melupakan ajaran agamanya, dan alhasil remaja pada zaman sekarang lebih memikirkan duniawi dibandingkan akhirat.
            Pada dasarnya masa remaja adalah masa yang sangat bergejolak dan labil yang sangat dengan mudah dipengaruhi pikirannya selalu ingin mencoba hal-hal baru, selalu ingin menang sendiri dan sering kali akan melakukan apapun untuk memenuhi keinginannya tersebut.
            Melihat pada realita tersebut pada zaman sekarang ini banyak sekali remaja setingkat perguruan tinggi, SMA, dan SMP dengan gejolak kawula mudanya melakukan tindakan-tindakan negatif  dan acapkali berujung anarkis, seperti halnya tawuran dan demo anarkis yang seringkali selain merusak fasilitas juga menimbulkan korban jiwa yang bahkan ini sudah bukan lagi di kategorikan sebagai kenakalan remaja tapi hal itu sudah termasuk tindakan Kriminal.
            Selain tindakan yang berupa kekerasan, remaja sering kali melakukan kegiatan yang tidak berguna  seperti nongkrong-nongkrong di pinggir jembatan yang tidak jelas dan seringkali itu sangat mengganggu pengguna jalan dan mengganggu warga sekitar, dan biasanya dalm kegiatan tersebut seringkali remaja tersebut melakukan judi dan meminum-minuman keras dan bahkan menggunakan narkoba dan yang sejenisnya, serta melakukan tindakan asusila seperti sex bebasdan pergaulan bebas.
            Dekadensi moral yang terjadi di kalangan remaja saat ini terjadi dikarenakan oleh deras nya arus Globalisasi dan Westernisasi. Belum lagi mudahnya informasi yang bisa di dapat akibat berkembangnya kemajuan tekhnologi, dan remaja menyalahgunakan kemajuan dan perkembangan tekhnologi untuk melakukan hal-hal negatif seperti mengakses situs-situs porno, melakukan judi online, dan melakukan transaksi illegal di dunia maya, bermain game hingga membuat mereka kecanduan yang bahkan seringkali membuat para remaja tersebut melupakan sholat dan bisa membuat merka untuk membolos sekolah, belum lagi banyaknya situs jejaring sosial seperti Facebook, Twiter, Blackberry Messenger dan sebagainya yang mereka salah gunakan bisa menjadikan media tersebut sebagai ajang menciptakan permusuhan dengan melakukan hinaan, ejekan, hujatan melalui media jejaring sosial tersebut.
            Fenomena remaja yang terjadi sekarang ini sebenarnya masih bisa kita rubah dengan membuat para remaja tersebut untuk mengikuti kegiatan positif seperti ekskul di sekolah, dan mengikuti kegiatan lain di luar sekolah untuk mengembangkan dan mengontrol remaja seperti salah satunya adalah dengan mengikuti kegiatan Ikatan Remaja Masjid (IRMA).
            Karena kegiatan yang dilakukan oleh IRMA itu banyak sekali mengandung hal-hal positif yang bisa mengontrol para remaja dan mengembangkan diri, tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan tentang agama saja tetapi di dalam IRMA para remaja bisa belajar tentang yang namanya ilmu organisasi menggunakan cara islami. Para remaja  juga belajar bagaimana tentang tata cara membuat dan mengelola sebuah event, seperti menjadi panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), seperi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan peringatan Isra Mir’aj, dan mengelola event lainnya selain PHBI seperti, sunatan massal, lomba MTQ, santunan fakir miskin janda dan anak yatim, dan lain sebagainya.
            Selain membuat dan mengelola event IRMA pun memiliki kegiatan utama dan  rutin yaitu mengaji. Dengan sering mengaji para remaja pun akan takut apabila ingin melakukan tindakan negatif dan maksiat karena akan ingat dan takut pada Allah SWT.  Kegiatan lainnya dalam IRMA adalah kegiatan yang berbau seni islami seperti Marawis, Rebana, Hadroh, Nasyid, kaligrafi, dan sebagainya kegiatan ini pun sangat membantu para remaja untuk mengapresiasikan bakatnya dibidang kesenian dan terhindar dari perbuatan seperti nongkrong yang tidak jelas. Selain seni pun IRMA pada masa kini sudah sangat modern dan menggunakan kemajuan tekhnologi sebagai alat untuk berdakwah serta mempelajari ilmu islami dan mempererat ukhuwah antara IRMA yang satu dengan yang lainnya.
            Dilihat dari berbagai aspek akan sangat berbeda sekali antara remaja yang  mengikuti kegiatan IRMA dengan remaja yang tidak mengikuti IRMA ataupun organisasi lainnya. Maka peran IRMA sebagai salah satu media pembinaan para remaja masa sekarang ini akanlah sangat berguna sebagai salah satu media pengontrol para remaja yang telah mengalami dekadensi moral akibat arus Globalisasi dan Westernisasi dan peran IRMA pun sangat lah berguna sebagai pembentuk ahklak-akhlak remaja yang saat ini sudah melupakan perintah-perintah agama. Tinggalah bagaimana peran orang tua dan guru untuk mengajari dan mengawasi serta membimbing para anak-anaknya yang masih remaja. Serta dapat membuat mereka  dapat mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi positif selain disekolah, yang kedepannya akan menciptakan generasi islami yang berakhlak mulia dan terkontrol dari hal-kal negatif baik dimasa kini maupun di masa yang akan datang tanpa terpengaruh oleh derasnya arus Globalisasi dan Westernisasi. Insya Allah.



*Mahasiswa Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Divisi Keilmuan dan Informatika Ikatan Remaja Masjid AL-Muttaqin Cilendek Barat.